Pertama kali dalam sejarah, Paus Fransiskus mengangkat 3 wanita untuk menduduki posisi penting dalam Departemen Vatikan.
Vatikan, Kanool.com – Paus Fransiskus telah menunjuk dua biarawati dan seorang wanita awam untuk melayani di departemen yang membantu memilih seorang uskup Vatikan yang baru. Ini adalah pertama kalinya para wanita diberi wewenang untuk melayani di Biara untuk para Uskup, demikian dilansir dari Catholic Telegraph.
Pada hari Rabu (13/07/2022), Takhta Suci mengumumkan pengangkatan Suster Rafaella Petrini, Suster Yvonne Reungoat dan awam Maria Lia Zervino. Penunjukan ketiga wanita itu dilakukan ketika Paus Fransiskus berusaha untuk membuka lebih banyak kesetaraan gender dalam posisi dan tanggung jawab pemerintah dalam Gereja Katolik.
Suster Petrini telah menjadi Sekretaris Jenderal Kegubernuran Vatikan sejak November lalu. Biarawati Fransiskan dari Italia itu menjadi wanita pertama yang memegang jabatan itu.
Sementara itu, Suster Reungoat diangkat oleh Paus Fransiskus menjadi Kongregasi untuk Institusi Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan pada tahun 2019. Kongregasi ini membawahi tarekat-tarekat religius dan kongregasi pria dan wanita, tetapi sebelumnya hanya mencakup pria saja.
Baca juga: Paus Fransiskus Tolak Usulan Pria Menikah Ditahbiskan Menjadi Imam Katolik
Sementara itu, Zevino dari Argentina adalah presiden dari World Union of Catholic Women’s Organizations. Ketiga wanita ini sekarang ditunjuk sebagai anggota Dikasteri untuk Uskup yang tugasnya adalah mempertimbangkan calon uskup dan membuat rekomendasi kepada Paus.
Keputusan Paus Fransiskus disambut baik oleh Konferensi Penahbisan Wanita (WOC). Tetapi WOC juga memperingatkan bahwa mengangkat lebih banyak perempuan ke posisi Vatikan “tidak dapat menyelesaikan ketidakadilan yang dihadapi oleh perempuan di Gereja sendiri”, dengan menyebut “budaya klerus dan diskriminatif”.
“Kami juga mencatat ironi mendalam bahwa perempuan sekarang dapat membantu memilih uskup, peran yang secara inheren penting bagi kami,” kata WOC, yang mengadvokasi penahbisan perempuan sebagai diakon, imam dan uskup.
Baca juga: Pengakuan Obama yang Selalu Membawa Rosario Pemberian Paus Fransiskus
Paus Fransiskus telah berulang kali mengatakan bahwa wanita harus memainkan peran yang lebih besar dalam hierarki Vatikan. Terlebih lagi, paus berusia 85 tahun itu mematahkan preseden berabad-abad dengan menempatkan perempuan pada posisi penting yang sebelumnya dipegang oleh laki-laki.
Tahun lalu, Paus Fransiskus mengeluarkan dekrit yang mengizinkan wanita untuk melayani sebagai pembaca liturgi, pelayan altar, dan pemberi Komuni. Namun, masih belum jelas apakah keputusan ini akan membuka pintu bagi imam perempuan Katolik di dunia.