
Nigeria, Kanool.com – Aksi penculikan dan pembunuhan yang menargetkan para imam Katolik terjadi di sejumlah wilayah di Nigeria dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini membuat Uskup Awka, Mgr. Paulinus Ezeokafor meratapi penculikan dan pembunuhan para imam tersebut.
Seperti dilansir dari Dailypost.ng (17/07/2022), Uskup Ezeokafor menyatakan kekecewaannya atas maraknya berita semacam itu di seluruh negeri. Dia menekankan bahwa siapa pun yang membunuh seorang imam, telah membunuh Kristus untuk kedua kalinya.
Uskup Ezeokafor mengatakan jelas bahwa beberapa elemen yang tidak bermoral berada di balik tindakan tersebut. Dia juga mencatat bahwa perang telah dinyatakan secara diam-diam terhadap Gereja Katolik dengan para imam, religius dan awam, sebagai target utama mereka.
“Imam Katolik adalah wakil Kristus di bumi. Membunuh mereka sama dengan membunuh Kristus untuk kedua kalinya. Para imam Katolik harus dihormati. Mereka membuat pengorbanan terbesar di sini: tidak ada istri, tidak ada anak, tidak ada ahli waris, tidak ada yang menggantikan mereka ketika mereka pergi. Pengorbanan apa lagi yang lebih besar atau lebih mahal dari itu?”, ujar Uskup Ezeokafor.
“Anda menculik dan membunuh mereka karena mereka melakukan pekerjaan Kristus di bumi? Apa kesalahan yang telah mereka lakukan? Benar-benar menjijikkan untuk melukai seorang imam. Mengapa mengejar hamba Tuhan yang malang? Seseorang yang telah meninggalkan segalanya demi umat Tuhan. Para imam layak untuk dilindungi, didorong dan dimotivasi,” tambahnya.
Pemerintah Nigeria, lanjut Uskup Ezeokafor, harus sangat berhati-hati. Pemerintah harus ingat bahwa murka Tuhan pasti akan menimpa pemerintah Nigeria jika terus bermain burung unta.
Baca juga: Dua Pastor Katolik di Nigeria Diculik Kelompok Bersenjata
“Saya benar-benar sedih. Aku tidak bisa diam. Saya akan terus berbicara. Para imam Katolik harus dihargai karena memimpin dalam segala hal yang baik. Mereka mengorbankan segalanya. Mereka tidak mengejar janji atau kontrak menteri. Mengapa mengejar mereka?” Uskup Ezeokafor bertanya.
Uskup Ezeokafor berharap peran besar pemerintah Nigeria dalam mengatasi aksi kekerasan yang menargetkan para imam dan awam Katolik di Nigeria. Pemerintah harus bisa menjamin kebebasan beragama dan menjalankan perintah agama warga negaranya.
Aksi kejahatan berupa penculikan dan pembunuhan terhadap pastor Katolik memang terjadi di Nigeria. Kejahatan ini dilakukan kelompok bersenjata dengan tujuan teror dan juga untuk mendapatkan uang tebusan dari Gereja Katolik.